Kamis, 29 Maret 2012

Aspek-aspek Penampilan



Salah satu bentuk penampilan Texas marching band
Aspek-aspek yang terkait dalam penampilan marching band pada dasarnya dikelompokkan dalam dua kategori utama, yaitu aspek musikal dan aspek visual. Pengelompokkan ini berpengaruh pula pada metode pelatihan pada proses penyiapan sehingga sebuah grup marching band siap tampil. Umumnya latihan atas masing-masing aspek tersebut dilakukan secara terpisah terlebih dulu sebelum digabungkan sebagai satu penampilan utuh.

Aspek musikal

Lagu-lagu yang dibawakan dalam satu penampilan marching band umumnya membawa satu genre yang sama atau merupakan kombinasi atas beberapa genre dalam satu tema yang sama, namun demikian genre yang dibawa dalam satu penampilan tiap-tiap marching band bisa berbeda-beda.
Secara struktural, umumnya karakteristik lagu-lagu yang dibawakan tiap-tiap marching band memiliki tipikal elemen yang sama. Bagian "pembuka" yang ditujukan untuk meraih atensi penonton, "solo perkusi" atau disebut dengan feature, "balada" yang menampilkan solo musik tiup bersama dengan solo perkusi, dan "penutup" sebagai puncak dari penampilan. Di masing-masing elemen tersebut sering pula diwarnai dengan variasi teknik permainan, termasuk didalamnya permainan tempo, birama, yang ditujukan untuk mendapatkan satu dinamika permainan yang lebih seimbang, serta sebagai wahana menunjukkan kapabilitas grup yang bersangkutan.

Aspek visual

Koreografi merupakan inti utama dari aspek visual dalam penampilan marching band. Di dalamnya melingkupi alur pola atas formasi baris berbaris yang digunakan, aksi-aksi tari yang dibawakan oleh para pemain bendera, gerakan-gerakan untuk menampilkan satu efek visual tertentu yang dilakukan oleh satu, sekelompok, atau seluruh pemain yang terlibat dalam formasi barisan. Seringkali penampilan marching band menggunakan aksesoris-aksesoris tambahan yang dimainkan oleh beberapa orang pemain untuk mendukung mendapatkan efek visual tertentu secara keseluruhan.

 Perangkat lunak

Bentuk penampilan marching band yang dinamis umumnya membuat kompleksitas aransemen lagu dan perancangan formasi barisan menjadi lebih tinggi. Para pelatih marching band instrumen musik umumnya memanfaatkan perangkat lunak sebagai alat bantu untuk memecahkan tingkat kompleksitas tersebut dalam proses aransemen lagu, melakukan ekstraksi atas partitur ke dalam tiap-tiap kelompok instrumen musik (termasuk instrumen musik tiup, perkusi, dan pit). Demikian pula halnya dengan pelatih visual, perangkat lunak digunakan untuk mempermudah perancangan formasi barisan, simulasi dan analisis atas kemungkinan terjadinya tabrakan antar pemain, dan visualisasi permainan tiap lagu dalam suatu penampilan.
Beberapa perangkat lunak yang tersedia saat ini bahkan mampu menggabungkan disain formasi barisan dan aransemen musik sehingga menjadi suatu bentuk model pertunjukan yang digunakan untuk memberikan gambaran atas simulasi pertunjukan kepada seluruh pemain yang terlibat dengan tujuan untuk mempermudah pemain dalam memahami alur pertunjukan dan aliran pergerakan formasi barisan.
Perangkat lunak pembantu perancangan aransemen lagu
Perangkat lunak pembantu perancangan formasi barisan

Kompetisi

Kompetisi umumnya menjadi perangsang atas kemajuan marching band di Indonesia. Dengan adanya kompetisi ini, masing-masing marching band umumnya berupaya untuk mengembangkan, atau mengadaptasikan teknik-teknik permainan tertentu untuk menunjukkan kapabilitas grup marching band tersebut, atau menciptakan satu keunikan yang berbeda sehingga menjadi ciri khas penampilan suatu grup marching band. Skala kompetisi ini bisa mencakup tingkat daerah, propinsi, ataupun nasional. Di Indonesia terdapat cukup banyak ajang kejuaraan tingkat nasional yang diselenggarakan, namun yang umumnya frekuentif diselenggarakan secara konsisten adalah GPMB (Grand Prix Marching Band).

Senin, 26 Maret 2012

perbedaan Marching Band, Drum Band dan Drum corps



Perbedaan anatara drumband, marchingband dan drum corps adalah

Drumband
drumband
Dalam komposisi alat tiup brass section, tidak lengkap, biasanya hanya trumpet, mellophone dan trombone, sisanya memakai pianika dan recorder. Untuk perkusi perbandingannya dengan alat tiup biasanya lebih banyak dan komposisi perkusi sendiri banyak Snare drum-nya dan masih memakai Bellyra. Untuk komposisi lagu lebih cenderung ke arah mars. Tidak mementingkan kualitas musik dan baris. Pits instrument hanya sebatas bells dan xylophone berkunci Bb, F dan C
Marchingband
marccing bandmarching bandKomposisi alat tiup terdiri dari logam dan kayu dan arahnya tidak semua menghadap ke depan. Perbandingan alat tiup dan perkusi seimbang. komposisi musik sudah mementingkan segi kualitas musikalitas, tapi tidak terlalu dipentingkan dalam baris berbaris. Alat tiup rata-rata berkunci Bb dan F. Rata-rata komposisi alattiup 35-45, perkusi 16-24, colou guar 6-16.
Corps Style Marchingband / Small Drum Corps
Kreterianya sama dengan Marchingband tetapi semua alat tiup logam jenis marching dan mengarah ke depan semua (front bells) Komposisi musik dan baris sangat mengutamakan kualitas, lebih cenderung kea rah entertainment. Rata-rata komposisi alat tiup 45-60, perkusi 20-30, ccolour guard 10-24.
Drums & Bugles Corps
Semua alat tiup logam dan menghadap ke depan dan berkunci G. Komposisi musik dan baris bersifat entertainment. Penampilan terkonsentrasi kepada kualitas musik dan baris, banyak memakai aksesories terutama di pits instrument dan colour guard.

Alat Tiup pada Marching Band


  1. Brass (Alat tiup)





Sebuah instrumen kuningan adalah alat musik yang suara yang dihasilkan oleh getaran simpatik udara dalam sebuah tabung resonatordalam simpati dengan getaran bibir pemain. Instrumen Kuningan juga disebut labrosones, secara harfiah berarti "-instrumen bibir bergetar".
Ada dua faktor yang berbeda dalam memproduksi lapangan pada sebuah instrumen kuningan :

Salah satunya adalah perubahan dari bibir pemain, dan aliran udara.
Yang kedua adalah penggunaan slide atau katup untuk mengubah panjang pipa, sehingga mengubah seri harmonik yang disajikan oleh instrumen untuk pemain.



Di dalam section brass ini dibedakan tiga suara,mereka antara lain Lowbrass,Middlebrass,dan HighBrass…

a. Lowbrass…






Ya section ini juga tak kalah pentingnya di marching band ini,mereka juga di juluki section yang paling sangar dan gahar…





selain section ini mengeluarkan bunyi yang sangar,alat ini cenderung berat,karena mulut corong yang dibuat tersebut terbilang sangat besar dan cenderung memberatkan pemain yang memainkannya….



Selain itu mereka juga berfungsi untuk menghangatkan lagu…jadi so sweet gitu kali yaa…hahahaha
Section ini di perkuat berberapa section lagi…
Mereka adalah: Baritone,Tuba,dan Trombone



b. Middlebrass





Ya,section ini bisa di bilang sebagai penyeimbang irama lagu,selain suaranya yang melo (sendah gulana) iya juga dapat mengeluarkan suara sangar seperti section LowBrass….

selain itu alat ini punta kesamaan lain yaitu mempunyai berat alat yang sama besarnya dengan section Lowbrass,tetapi tidak terlalu berat seperti Lowbrass,kalo lowbrass tuh alatnya berat banget emang…ckckckck

Section ini di perkuat oleh beberapa section lagi,mereka adalah Flugel,dan Mellophone…


c. Highbrass






Aha,inilah section yang paling beken di brass,karena selain bisa mengeluarkan bunyi melengking,ia juga bisa mengeluarkan suara melodi yang indah dan juga alat ini terbilang ringan dari section brass lainnya…

Tetapi rata-rata pemain dari high brass harus bermodalkan bibir yang tipis,tidak seperti section middle dan low yang dapat dimainkan dengan bibir yang tebal dan juga pemain highbrass harus memiliki napas yang lumayan panjang pula.

Section ini di perkuat oleh beberapa section juga,mereka adalah Terompet 1,2 dan 3…

Rabu, 21 Maret 2012

pits concert

Front Line (Pit - Statis)
Instrumen pit pada dasarnya merupakan instrumen musik perkusi yang bernada. Pada penampilan marching band umumnya jenis instrumen ini bersifat statis, pemainnya tidak ikut dalam barisan seperti kelompok instrumen lainnya melainkan memainkannya di bagian depan lapangan yang digunakan dalam penampilan.
Ragam jenis instrumen yang digunakan marching band umumnya lebih bervariatif dibandingkan drum band. Beberapa grup marching band bahkan kadang-kadang merakit sendiri instrumen pit untuk menghasilkan suara-suara unik dalam musik yang dimainkan.
Jenis-jenis instrumen pit yang umumnya digunakan pada penampilan marching antara lain:
* Xylophone
* Vibraphone
* Marimba

* Gong cina
* Timpani
* Drum bass konser

* Tubular bell

Alat Pukul (Battery)

Instrumen musik perkusi dalam kelompok ini merupakan jenis instrumen bergerak yang dibawa oleh pemain dan dimainkan dalam barisan seperti halnya instrumen musik tiup.
Seksi yang memainkan instrumen musik perkusi sambil berjalan disebut juga sebagai drumline atau battery. Ragam instrumen musik perkusi yang digunakan marching
band umumnya lebih sedikit dari yang digunakan pada permainan drum band. Instrumen-instrumen tersebut adalah :

Snare drum

Ukuran marching snare drum biasanya lebih dalam dari ukuran yang biasanya digunakan pada orkestra atau drumkit. Hal ini membuat suara yang dihasilkan menjadi lebih keras, sesuai dengan kebutuhannya untuk penggunaan di lapangan terbuka. Ukuran standar (diameter x kedalaman) adalah 13x11 dan 14x12 inci dengan berat antara 16-45 lb.
Ukuran yang lebih kecil (13x9) akhir-akhir ini menjadi populer digunakan untuk kebutuhan penggunaan di lapangan tertutup. snare drum "high tension" modern dikembangkan sebagai jawaban atas tensi membran yang lebih tinggi yang dimungkinkan karena pemanfaatan serat fiber, atau kevlar. Drum tensi tinggi pertama kali dikembangkan oleh Legato di Australia, dan menjadi lebih sempurna saat mulai digunakan pada marching band.

Drum tenor/Quint tom

Marching band modern umumnya menggunakan multi-tenor, yang terdiri atas beberapa tom-tom yang dimainkan oleh seorang drummer. Bagian bawah drum biasanya terbuka dan dipotong menyiku untuk memproyeksikan suara ke arah depan. membran head menggunakan double-ply PET film untuk meningkatkan kualitas proyeksi suara. Alat ini umumnya dimainkan dengan menggunakan malet yang terbuat dari kayu atau aluminimum dengan ujung berbentuk bundar terbuat dari nilon.
Teknik permainan tenor drum umumnya berbeda dengan teknik yang digunakan untuk bermain snare drum, lebih mirip seperti bermain timpani karena membran dipukul biasanya lebih dekat pada sisi-sisinya dibandingkan bagian di tengah membran. Bentuk pukulan seperti ini menghasilkan suara yang lebih nyaring.
Drum tenor umumnya terdiri dari tom-tom berukuran 10, 12,13, dan 14 inci yang diatur membentuk busar, seringkali dengan tambahan satu atau dua buah tom yang lebih kecil (berukuran 6 atau 8 inci) di sisi sebelah dalam.

Drum bass

Ukuran drum bass yang digunakan pada ensembel perkusi modern bervariasi, dengan lebar universal 14 inci, dan diameter 14 inci dan bertambah setiap 2 inci. Membran drum biasanya terbuat dari PET film lembut berwarna putih. Tidak seperti snare drum dan drum tenor, drum bass dimainkan oleh drummer dari kedua sisinya. Umumnya sebuah drum line menggunakan 4 hingga 6 jenis drum bass dengan ukuran yang berbeda-beda, tiap satu drum bass dimainkan oleh seorang drummer.

Simbal

Simbal dalam marching band tidak dimainkan dengan tujuan yang sama seperti orkestra. Ada perubahan pada grip simbal yang dibuat khusus untuk kebutuhan marching band. Simbal marching band biasanya terdiri atas dua keping yang terpasang pada ke dua tangan pemainnya.
Untuk memainkan simbal marching band kedua kepingan itu diadu satu dengan lainnya sehingga menghasilkan suara. Jumlah pemain simbal tiap-tiap grup marching band bisa berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.

jenis-jenis instrument musik yang di gunakan Marching Band

Jenis-jenis instrumen musik tiup yang digunakan Marching Band umumnya adalah:
Seksi yang memainkan instrumen musik perkusi sambil berjalan disebut juga sebagai lini drum atau battery. Ragam instrumen musik perkusi tersebut adalah:
  • Drum bass (umumnya menggunakan 4 sampai 6 jenis drum bass yang berbeda)
  • Simbal
Instrumen pit pada dasarnya merupakan instrumen musik perkusi yang bernada. Pada penampilan Marching Band, jenis instrumen ini bersifat statis, pemainnya tidak ikut dalam barisan seperti kelompok instrumen lainnya melainkan memainkannya di bagian depan lapangan yang digunakan dalam penampilan. Jenis-jenis instrumen pit yang umumnya digunakan pada penampilan orkes barisan antara lain:


Instrumen bendera tidak digunakan untuk bermain musik, melainkan dimanfaatkan oleh pemainnya sebagai alat bantu aksi tarian untuk menghasilkan efek-efek visual tertentu yang mendukung penampilan. Pada praktiknya, pemain instrumen ini tidak selalu menggunakan bendera sebagai aksesori, namun bisa menggunakan peralatan-peralatan lain seperti senapan kayu, selendang, panji-panji, atau bahkan sapu, tergantung pada koreografinya untuk mendukung penampilan secara keseluruhan. Namun biasanya instrumen dasar yang digunakan adalah bendera dan senapan kayu.
Aspek-aspek yang terkait dalam penampilan orkes barisan pada dasarnya dikelompokkan dalam dua kategori utama, yaitu aspek musikal dan aspek visual. Pengelompokkan ini berpengaruh pula pada metode pelatihan pada proses penyiapan sehingga sebuah grup orkes barisan siap tampil. Umumnya latihan atas masing-masing aspek tersebut dilakukan secara terpisah terlebih dulu sebelum digabungkan sebagai sebuah penampilan utuh.
Kompetisi umumnya menjadi perangsang atas kemajuan orkes barisan di Indonesia. Dengan adanya kompetisi ini, masing-masing orkes barisan umumnya berupaya untuk mengembangkan, atau mengadaptasikan teknik-teknik permainan tertentu untuk menunjukkan kemampuan grup orkes barisan tersebut, atau menciptakan satu keunikan yang berbeda sehingga menjadi ciri khas penampilan suatu orkes barisan. Skala kompetisi ini bisa mencakup tingkat daerah, provinsi, ataupun nasional. Di Indonesia terdapat cukup banyak ajang kejuaraan tingkat nasional yang diselenggarakan, namun yang umumnya frekuentif diselenggarakan secara konsisten adalah Grand Prix Marching Band.

Marching Band :)

Marching Band atau Orkes Barisan adalah sekelompok barisan orang yang memainkan satu atau beberapa lagu dengan menggunakan sejumlah kombinasi alat musik (tiup, perkusi, dan sejumlah instrumen pit) secara bersama-sama. Penampilan Marching Band merupakan kombinasi dari permainan musik (tiup, dan perkusi) serta aksi baris-berbaris dari pemainnya. Biasanya dipimpin 1 atau 2 orang Field Commander dan membentuk suatu formasi dalam barisan yang berubah-ubah sesuai alur koreografi terhadap lagu yang dimainkan dengan aksi tarian yang dilakukan oleh sejumlah pemain bendera.
Pada awalnya Marching Band dikenal dengan nama Drum Band. Pada saat itu, Drum Band umumnya memiliki komposisi penggunaan instrumen perkusi yang lebih banyak dari instrumen musik tiup.
Marching Band bermula dari tradisi purba sebagai kegiatan yang dilakukan oleh beberapa musisi yang bermain musik secara bersama-sama dan dilakukan sambil berjalan untuk mengiringi suatu perayaan ataupun festival. Seiring dengan perjalananan waktu, Marching Band berevolusi menjadi lebih terstruktur dalam kemiliteran di masa-masa awal era negara kota. Bentuk inilah yang menjadi dasar awal orkes militer yang kemudian menjadi awal munculnya orkes barisan saat ini.

Di Indonesia, budaya Marching Band merupakan pengembangan lebih lanjut atas budaya drum band yang sebelumnya berada di bawah naungan organisasi PDBI (singkatan dari “Persatuan Drum Band Seluruh Indonesia“) yang dibina oleh Menpora (singkatan dari “Menteri pemuda dan olahraga“). Instrumen yang digunakan dalam penampilan orkes barisan umumnya dapat dikelompokkan pada beberapa kategori menurut jenis dan cara memainkannya.